Sabtu, 06 April 2013

Permasalah Marketing


Masalah Pemasaran atau masalah marketing adalah salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi perusahaan sehari-hari. Di bidang teknologi para ahli telah banyak menemukan hal-hal yang baru yang kemudian dijelmakan menjadi mesin-mesin dan metoda baru yang mengakibatkan para produsen mampu bekerja secara lebih efisien. Penemuan baru ini mendorong timbulnya usaha-usaha baru di berbagai bidang, dengan menghasilkan produk-produk baru pula. Demikianlah dunia industri makin berkembang dari waktu ke waktu. Para produsen kemudian dihadapkan pada masalah lain, yakni bagai mana menjual hasil produk tersebut agar uang yang telah diinvestasikan dapat segera kembali dengan membawa sejumlah keuntungan.

Disinilah masalah pemasaran mulai timbul. Akan sia-sialah segala daya upaya produsen mencari menemukan dan kemudian menerapkan metoda-metoda baru dalam proses produksi apabila tidak disertai dengan kemampuan menjual atau marketing yang memadai. Bukanlah produk yang dihasilkan akan dijual ? Tidak ada pilihan lain bagi pengusaha kecuali mencari dan menemukan pembeli bagi produk yang dihasilkan atau dijualnya, yang bersedia membeli dengan harga yang layak. Dalam perekonomian bebas, tentu akan menjadi perebutan yang seru. Masing-masing penjual berusaha untuk mendapatkan tempat di pasar atau kalau mungkin menguasai bagian pasar yang besar.

Di lain pihak, pembeli (tepatnya calon pembeli) mempu-nyai kebebasan untuk memutuskan alokasi uang yang dimilik-inya. Makin banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa, makin terbuka pula kesempatan xnereka untuk memilih. Tentu banyak hal yang mereka pakai sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan produk apa yang dibeli, kapan pembelian dilakukan, di mana tempat membeli, dan berbagai keputusan pembelian yang lain. Ada yang membeli produk karena harga yang murah, mutu yang tinggi, pemeliharaannya mudah, pemakaiannya sederhana, wama yang menarik, ukuran yang sesuai, bentuk yang tepat dan pertimbangan lain. Begitu pula dalam memutuskan tempat membeli, seseorang mungkin mempertimbangkan jarak yang dekat, toko yang lengkap, susunan barang-barang yang menarik, pelayanan yang memuaskan dan sebagainya. Pendek kata, pasar yang ada sekarang lebih merupakan Pasar Pembeli. Artinya, “kekuasaan” untuk menentukan terjadinya sesuatu transaksi lebih banyakberada di tangan pembeli.

Secara ringkas perlu ditekankan disini bahwa pasar yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha adalah pasar yang rasionil. Tampaknya calon pembeli tidak dapat dijadikan obyek yang pasif, yang secara spontan akan menerima dan mempercayai penjual dan produk-produk yang ditawarkannya. Pepatah “Kalau tidak dapat menipu jangan berdagang” tampaknya sekarang ini sudah tidak berlaku lagi. Pembeli masa kini adalah pembeli yang kritis, yang masing-masing mempunyai prioritas barang-barang mana yang dibutuhkannya, barang-barang apa yang disukainya dan sebagainya.

Dengan demikian, di dalam suatu sistem perekonomian di mana pasar digunakan sebagai tempat untuk memperoleh dan menyampaikan barang atau jasa, dan bukan dengan sistem jatah, maka peranan pemasaran tidak boleh diabaikan . Kegagalan pengusaha imtuk mendapatkan pembeli bagi produknya meru-pakan salah satu penyebab utama kegagalan yang terjadi. Kegagalan menjual atau selling akan meyebabkan suatu rentetan yang panjang berupa :

- Penumpukan persediaan barang jadi.
- peningkatan biaya penyimpanan dan pemeliharaan
- peningkatan resiko kerusakan barang,
- kelambatan perputaran dana
- terlalu kecilnya “return” bagi dana yang ditanamkan
- keterlambatan mengembalikan pinjaman pada bank,
- berkurangnya kepercayaan dari kreditur ,
- menurunnya harga saham, dan sebagainya.
Kesemua “anggota” rentetan ini tidak lain akan mengakibatkan kerugian yang diderita oleh perusahaan. Oleh karenanya penting untuk mempelajari masalah pemasaran atau masalah marketing demi kelangsungan sebuah perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar